Jumat, 13 Februari 2015

DAMPAK GLOBALISASI PADA GAYA HIDUP MASYARAKAT



TUGAS PKN
DAMPAK GLOBALISASI DALAM POLA GAYA HIDUP MASYARAKAT


Disusun Oleh :
1.       Maryza Intan Rahmawati           (IXA/17)
2.       Mia Pitaloka Krisna Putri           (IXA/19)
3.       Ndora Jelfit Cia Zakarep             (IXA/22)
4.       Salsabila Shafa Maharani           (IXA/28)

                    

                     SMP NEGERI 30 SEMARANG
   Tahun Pelajaran 2014/2015







Bab I
Pendahuluan

a.  Latar Belakang
Era globalisasi memiliki pengaruh yang kuat disegala dimensi kehidupan masyarakat. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan sosial baik secara positif maupun negatif. 
Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. 
Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara bergaul. Hal ini yang mengakibatkan remaja sekarang sering meniru gaya orang luar negeri. Mereka beranggapan bias menjadi lebih menarik jika melakukan hal itu. Padahal semua itu salah besar. Mereka tidak menyadari akan dampak yang akan mereka terima jika mereka sampai salah jalan. Apalagi mereka yang mulai memasuki dunia remaja dimana mereka sedang mencari jati diri.
Masa remaja yang dimaksudkan merupakan periode transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa. Batasan usianya tidak ditentukan dengan jelas, sehingga banyak ahli yang berbeda dalam penentuan rentang usianya. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa masa remaja berawal dari usia 12 sampai dengan akhir usia belasan ketika pertumbuhan fisik hampir lengkap. Salah satu pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock (1980) menyatakan bahwa masa remaja ini dimulai pada saat anak mulai matang secara seksual dan berakhir pada saat ia mencapai usia dewasa secara hukum. Masa remaja terbagi menjadi dua yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Masa remaja awal dimulai pada saat anak-anak mulai matang secara seksual yaitu pada usia 13 sampai dengan 17 tahun, sedangkan masa remaja akhir meliputi periode setelahnya sampai dengan 18 tahun, yaitu usia dimana seseorang dinyatakan dewasa secara hukum. Banyaknya permasalahan dan krisis yang terjadi pada masa remaja ini menjadikan banyak ahli dalam bidang psikologi perkembangan menyebutnya sebagai masa krisis. Pada masa ini perubahan terjadi sangat drastis dan mengakibatkan terjadinya kondisi yang serba tanggung dan diwarnai oleh kondisi psikis yang belum mantap, selain dari pada itu periode ini pun dinilai sangat penting bahkan Erik Erikson (1998) menyatakan bahwa seluruh masa depan individu sangat tergantung pada penyelesaian krisis pada masa ini.



Bab II
Pembahasan

GLOBALISASI


Kata globalisasi sebenarnya merupakan serapan dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris globalization. Kata globalization sendiri sebenarnya berasal dari kata global yang berarti universal yang mendapat imbuhan -lization yang bisa dimaknai sebagai proses. Jadi dari asal mula katanya, globalisasi bisa diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi secara mendunia.
Globalisasi diartikan sebagai suatu proses dimana batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit karena kemudahan interaksi antara negara baik berupa pertukaran informasi, perdagangan, teknologi, gaya hidup dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.
Globalisasi juga bisa dimaknai sebagai proses dimana pengalaman kehidupan sehari-hari, ide-ide dan informasi menjadi standar di seluruh dunia. Proses tersebut diakibatkan oleh semakin canggihnya teknologi komunikasi dan transportasi serta kegiatan ekonomi yang merambah pasar dunia.
Seperti dua mata koin yang berbeda, globalisasi menawarakan keuntungan yang sangat besar dalam kemajuan perekonomian suatu negara tapi disisi lain ada juga dampak negatif yang ditimbulkan seperti lunturnya budaya luhur karena seruban budaya baru dari luar.









Perubahan Gaya Hidup Sebagai Dampak Globalisasi




Peradaban manusia di era ini telah menunjukkan perubahan yang sangat pesat dan patut diperbincangkan. Hantaman globalisasi saat ini telah menjadi sebuah momok yang  terus menghantui dan berkecimpung dalam sendi-sendi kehidupan kita. Bahkan bisa dikatakan kita saat ini tidak bisa lepas dari pengaruh globalisasi, dan parahnya pula globalisasi ini telah merubah gaya hidup kita.  Di abad yang semakin modern ini, globalisasi menjadi hal yang biasa bagi kita. Globalisasi  berarti proses yang mendunia dan sebuah upaya untuk membentuk sebuah norma dan pola yang universal dan homogen. Tentunya , semua aspek kehidupan merasakan pengaruhnya.
Perubahan yang sangat pesat terjadi di dunia salah satunya Indonesia, dimana segala sesuatu menjadi serba instan dan alat teknologi menjadi semakin canggih. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong manusia untuk berpikir lebih maju. Tetapi di satu sisi globalisasi menyebabkan semakin mudahnya budaya- budaya asing masuk melalui berbagai media cetak maupun elektronik yang terkadang ditiru habis-habisan oleh masyarakat, padahal tidak semua budaya-budaya asing tersebut bisa diterapkan di Indonesia. Selain itu globalisasi menyebabkan memudarnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.

Globalisasi yang dipicu oleh kemajuan teknologi komunikasi telah menyentuh hampir semua bidang kehidupan manusia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan lain-lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.
Pada hakikatnya globalisasi adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. (Edison A, Jamli dkk. Kewarganegaraan. 2005).
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan khususnya dalam perubahan gaya hidup saat ini. Segalanya menjadi lebih instan dan mudah. Manusia tidak lagi menghargai suatu proses tetapi yang lebih diutamakan adalah hasil. Dampak dari globalisasi sangat terasa di berbagi aspek, contohnya dalam aspek telekomunikasi. Saat ini handphone adalah alat komunikasi yang sudah dimiliki oleh setiap orang. Handphone yang dulunya merupakan barang mewah yang hanya dapat dimiliki oleh kaum elit namun seiring dengan adanya globalisasi membuat arus pergeseran handphone menjadi sedemikian cepat hingga bisa dinikmati oleh kaum ekonomi terendah sekalipun. Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
Jelas bahwa globalisasi sangat berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan. Setiap orang dapat langsung merasakan pengaruhnya. Globalisasi akan menjadi “milik kita” dalam arti kita akan bisa eksis dalam kondisi globalisasi ini apabila kita bisa pandai dalam menganalisanya. Masyarakat harus bisa mengambil nilai-nilai positif dan membuang nilai-nilai negatif. Selain itu masyarakat diharapkan dapat memilih budaya yang baik, yang tidak bertentangan dengan budaya yang ada di Indonesia.








DAMPAK GLOBALISASI YANG MEMPENGARUHI POLA GAYA HIDUP

Masa-masa remaja dapat dikatakan masa yang paling menyenangkan. Kebanyakan remaja masih memiliki sifat cenderung labil atau cenderung mengikuti perkembangan di sekitarnya. Mereka beranggapan pada masa remaja, mereka dapat dengan bebas melakukan apa yang mereka suka. Jika tidak mengikuti perkembangan, berarti mereka tidak modern atau ketinggalan zaman.
Sebenarnya yang melatar belakangi gaya hidup modern itu sendiri adalah arus globalisasi yang mengharuskan kita mengikuti tuntutan zaman modern masa kini, yaitu: waktu sebagai sesuatu yang sangat berharga (istilah “Waktu adalah uang!”) dan anti gaptek (singkatan dari “gagap teknologi”). Dengan demikian, tuntutan dari zaman masa kini adalah kita harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan juga (kita) terus mengikuti perkembangan teknologi di segala bidang kehidupan.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa gaya hidup anak remaja kini sangat berbeda dengan gaya hidup anak remaja dulu. Kalau dulu, anak remajanya tidak mengenal yang namanya komputer, HP (Hand Phone), fashion, atau berbagai macam model pakaian. Kini justru sebaliknya. Anak remaja, atau istilah lainnya ABG (Anak Baru Gede) justru bergelut dengan hal-hal tersebut. Dan menjadi gaya hidup mereka tiap harinya. Maka apa yang pernah dikatakan oleh filsuf Baudrillard beberapa abad lalu memang ada kebenaranya. Menurutnya, gaya hidup manusia jaman kini dibentuk oleh pabrik-pabrik imajinasi seperti fashion, komputer, HP, dll. Bukan oleh nilai-nilai moral yang beberapa dekade lalu mendapat tempat istimewa dalam kehidupan manusia. Karena itu, apa yang telah diwanti-wanti oleh beliau memang tepat, dan benar. Yang mana hal tersebut dapat kita temukan dalam gaya hidup remaja masa kini.
Terjadinya perubahan gaya hidup (life style) anak remaja masa kini tak terlepas dari perubahan budaya, pola pikir yang dianut oleh masyarakat bersangkutan. Kini anak remaja lebih senang dengan hal-hal yang serba instan, pragmatis, dan cenderung kebarat-baratan.







Bentuk-bentuk yang Mempengaruhi Gaya Hidup Modern

1.     Menjadikan “status” sebagai sesuatu yang penting.
Salah satu bentuk gaya hidup modern adalah bahwa status seseorang ditandai dengan penampilan dan segala yang dipakainya, misalnya mobil, telepon seluler (Hp), dan lain-lain.
a.     Transportasi
Bagi masyarakat sekarang, menempuh jarak yang jauh tidaklah menjadi kendala. Berbagai sarana angkutan sudah tersedia dari yang sederhana sampai yang canggih. Di era globalisasi ini, pergerakan orang dan barang makin cepat dan mudah. Teknologi transportasi yang berkembang dengan pesat memberikan pelayanan prima. Inilah dampak positif dari arus globalisasi di bidang transportasi. Transportasi darat, seperti bus, kereta api, dan sebagainya. Sedangkan transportasi udara, yakni pesawat terbang memungkinkan perjalanan jarak jauh dengan waktu tempuh yang singkat.
Dampak negatifnya, tingginya kemajuan di bidang transportasi mengakibatkan padatnya arus lalu lintas. Dengan banyak perjalanan yang dilakukan oleh berbagai alat transportasi, mengakibatkan pencemaran udara yang diakibatkan oleh udara kotor dari knalpot.

b.      Komunikasi
 Di era global ini, komunikasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Komunikasi tidak mengenal waktu dan tempat. Kita bisa berkomunikasi dengan orang lain kapan saja dan di mana saja. Komunikasi ini cenderung mengurangi pertemuan orang per orang, kelompok keluarga dengan kelompok keluarga lain. Mereka mengandalkan pertemuan dengan melalui telepon atau HP. Pesawat telepon seluler/HP ini dapat dibawa ke mana saja. Karena kecilnya, sehingga orang dapat berkomunikasi kapan saja meskipun sedang bepergian.
 Pemakaian HP dalam era globalisasi juga berdampak positif dan negatif. Dampaknya positif dengan cepat di mana saja dan kapan saja, kita bisa berkomunikasi dengan keluarga, teman, kenalan, hubungan bisnis dan siapa saja dengan cepat. Dampak negatifnya, misalnya hanya menjadi kan sebuah status penampian gaya hidup modern seperti pamer-pameran hape / bagus-bagusan merk hape, menjadikan pemborosan, jika hanya digunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Di samping itu, HP juga berdampak mengurangi silaturahmi (kunjungan antarkeluarga), sebab cukup dengan kirim SMS atau telepon saja.
Orang dahulu menggunakan alat komunikasi dari masa ke masa , setelah perkembangan jaman orang lebih mengandalkan handphone. Dari handphone yang jadul karna mengikuti gaya hidup modern , orang jadi gengsi apabila menggunakan handphone jadul. Orang lalu menggunakan handphone canggih seperti yang terdapat aplikasi BBM, LINE, PATH, Dsb.

2.   Mobilitas yang tinggi.
Pagi di Jakarta, siang sudah di Medan, esoknya sudah di Manado dan kemudian sudah ada di Singapura. Itulah contoh mobilitas orang modern.

3.   Bercengkrama di tempat-tempat tertentu.
Seperti Café yang telah menjadi salah satu bagian dari gaya hidup modern.

4. Pernikahan agung. 
Orang modern menempatkan pernikahan agung sebagai salah satu momen kehidupan yang perlu dirayakan besar-besaran.

5. Wisuda.
Jika dulu wisuda hanya dilakukan bagi yang lulus sarjana, kini wisuda telah menjadi gaya hidup yang digunakan untuk merayakan kelulusan pendidikan di jenjang yang lebih rendah. Tidak hanya untuk melepas lulusan SMA, melepas lulusan Taman Kanak-kanak pun seakan wajib dilakukan seremoni wisuda.

6. Gaya hidup instan. Gaya hidup instan adalah gaya hidup yang ingin serba cepat.
Perkembangan Globalisasi juga berpengaruh pada aspek makanan. Yang dulunya makanan dibuat dengan cara sederhana, seperti membuat tempe, tahu, tapai. Kini makanan dapat dibuat dengan cepat. Hal ini membuat makanan yang selama ini kita konsumsi semakin langka dan membuat makanan yang baru kembali beranjak semakin luas yaitu makanan siap saji atau di sebut juga jungfood.
Masyarakat Indonesia yang ada di kota-kota besar banyak yang mengkonsumsi makanan junk food sebenarnya berasal dari negara lain seperti ayam goreng (Mc Donald), pizza, spaghetti, dan hamburger dari pada makanan tradisional yang sudah jarang terlihat contohnya, kue cucur, kue putu, lontong sayur, ketupan sayur dan masih banyak lagi. Mereka lebih bangga atau menyukai makanan tersebut daripada makanan khas Indonesia seperti nasi gudeg, nasi gandul, nasi pecel dan lain-lain.
Masyarakat yang beralih selera ke junk food Berawal dari masakan luar yang masuk ke Indonesia seperti halnya burger, pizza, steak, friedchiken, dan yang lainnya. Kemudian segala masakan yang berasal dari daerah lain pun semakin ditinggalkan. Oleh karena itu mulailah banguna resto berdiri ke wilayah-wilayah atau daerah yang membuat makanan tradisional terhapus dengan adanya junk food.
Bukan hanya makanan tradisional yang menghilang sekarang pun sudah banyak berdiri supermarket yang menjual segala bahan makanan yang ingin di konsumsi. Oleh sebab itu pasar tradisional sudah jarang kita temui di wilayah kota. Padahal makan atau bahan-bahan masakan yang ingin kita nikmati tidak mengandung zat-zat kimia yang akan merusakan kesehatan kita.

7. Gaya hidup yang cenderung meniru budaya barat.
Karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. Arus globalisasi berdampak negatif pada masyarakat, misalnya gaya masyarakat sehari-hari cenderung bergaya hidup mewah. Dengan melihat tayangan-tayangan sinetron, telenovela yang ada di TV membuat orang tidak menyesuaikan dengan pendapatan rumah tangganya.
Arus globalisasi juga berdampak pada jenis dan model pakaian. Semua itu dapat kita rasakan, betapa sudah banyak perubahan tren model pakaian yang mengikuti tren model pakaian saat ini.
Dengan arus globalisasi, pakaian dengan mode yang sama dipakai oleh orang di berbagai belahan dunia. Contohnya adalah celana jeans. Celana jeans sudah mengglobal. Dalam kehidupan sehari-hari, di mana saja baik itu laki-laki atau pun perempuan sudah terbiasa memakai celana jeans. Padahal dulunya, jenis celana ini hanya digunakan oleh orang-orang tertentu dan di tempat-tempat tertentu. Begitu juga dengan baju kaos, yang lazim disebut T-Shirt. Jenis pakaian ini sudah menjadi pakaian yang biasa dan dapat ditemukan di mana saja. Apakah perubahan orang memakai pakaian akibat globalisasi telah berdampak positif atau negatif? Jenis pakaian di luar contoh di atas masih banyak. Misalnya, orang meniru pakaian yang sedang ”ngetren” saat itu. Jika di televisi yang sedang ”ngetren” pakaian mini maka banyak masyarakat berpakaian mini. Atau pakaian yang sedang ramai di kalangan remaja yaitu pakaian yang seharusnya anggota badan itu tertutup. Jenis pakaian ini tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat kita, jelas ini akan berdampak negatif. Akan tetapi dari jenis pakaian, arus globalisasi juga berdampak positif. Kini, kita dapat dengan mudah mendapatkan berbagai jenis, baik itu model, bahan atau kualitas dan sebagainya. Trend pakaian ini berkembang pesat di kalangan remaja.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.







Bab III
Kesimpulan

Para remaja Indonesia hampir semua terkena dampak negative globalisasi, mungkin mereka terpengaruh para teman teman mereka yang sudah lama merasakan dampak negatif globalisasi, mereka yang baru bergabung atau baru mencoba-coba pasti pemikirannya didasarkan oleh masalah “Gaul Engganya” seorang remaja dan mereka merasa ingin dipandang lebih dimata teman-temannya. Mereka yang dulunya adalah penghuni tempat-tempat yang berprestasi kini mereka adalah penghuni tempat-tempat yang berkontroversi.
Perubahan yang sangat pesat terjadi di dunia, dimana segala sesuatu menjadi serba instan dan alat teknologi menjadi semakin canggih. Tetapi di satu sisi globalisasi menyebabkan semakin mudahnya budaya-budaya asing masuk, padahal tidak semua budaya-budaya asing tersebut bias diterima. Selain itu globalisasi menyebabkan memudarnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

5 Responses to “DAMPAK GLOBALISASI PADA GAYA HIDUP MASYARAKAT”

Posting Komentar

 

Blogger news

About